Padangsidimpuan, 2018 Harga rata-rata telur ayam di tingkat peternak di Provinsi Sumatera Utara pada bulan ini naik signifikan ke level Rp 1.290/butir. Harga tersebut merupakan yang tertinggi setidaknya dalam dua tahun terakhir.
Perwakilan dari PT Mabar Feed, Benny merinci, sepanjang 2017 lalu harga telur di tingkat peternak antara Rp 800 hingga Rp1.000/butir.
"Kemudian pada Desember mulai naik ke Rp1.184, turun lagi pada Maret 2018 jadi Rp 955/butir dan bertahan di atas Rp1.000 mulai April lalu," katanya pada Focus Group Discussion dengan KPPU Medan.
Adapun Mabar Feed merupakan perusahaan yang memproduksi pakan ternak, sekaligus perusahaan peternak ayam petelur. Dia enggan merinci secara pasti penyebab naiknya harga telur tersebut.
Hanya saja, Ketua KPPU Medan Ramli Simanjuntak menduga ada yang aneh di pasaran. Pasalnya, saat ini harga telur di tingkat pengecer telah menyentuh harga Rp1.800/butir. Bahkan ada beberapa pedagang yang menjual dengan harga Rp2.000/butir untuk telur berukuran besar.
Adapun hasil diskusi dengan produsen pakan ternak kali ini untuk sementara disimpulkan bahwa harga pakan yang naik tidak berpengaruh signfikan terhadap kenaikan harga telur.
Ada beberapa faktor yang perlu didalami pihaknya yakni permintaan dari luar daerah seperti Batam, Riau dan Jakarta karena produksi di daerah-daerah tersebut menurun. Hal itu menyebabkan pasokan telur untuk pasar-pasar di Sumut menurun.
Selain itu, ada indikasi kartel harga di tingkat peternak dan agen serta produktivitas peternak yang menurun. "Namun semua itu perlu kajian lebih dalam. Ke depan kami akan selidiki semuanya," pungkas Ramli.
left-sidebar