NdUqSgC0u4XiOGoyhDMuihfjvvjUWCiy2cvpJOO3

Pakkat Makanan Lalapan Favorit di Kota Padangsidimpuan Pada Saat Bulan Ramadhan


Di setiap bulan Ramadhan, pakkat atau pucuk rotan tidak pernah absen sebagai menu makanan bagi sebagian masyarakat Kota Padangsidimpuan. pedagang pakkat sangat mudah ditemukan di pinggir jalan lintas pusat kota ini. Pedagang musiman setiap bulan Ramadhan ini akan bermunculan pedagang pakkat yang sudah dibakar.

Dimana para pedagang pakkat yang rutin berjualan akan menjajakan dagangannya di pinggir-pinggir jalan. Ada yang berjualan di  Alaman Bolak, seputaran  Jalan Thamrin, maupun di titik-titik jalan tertentu di Kota Padangsidimpuan.

Untuk ukuran pakat yang dijual kurang lebih satu meter dibakar sebelum dijual. Bila pembeli memesan pedagang mengupas kulit pakkat tersebut dan memotongi kecil-kecik ukuran 3-5 cm dengan membuang bagian kerasnya.

Hasil gambar untuk pakkat sidempuan

Bagi para pedagang pakkat di bulan Ramadhan ini, jadi lahan rezeki bagi mereka untuk keperluan lebaran nanti, dan untuk satu batang pakkat aja mereka menjual seharga Rp.5.000 per batang. setiap batang pakkat yang ingin dijual mereka bawa dari rumah sebanyak 150-200 batang, itu setiap hari mereka jual pada bulan ramadhan.

Sebelumnya Pakkat yang dijual biasanya diperoleh mereka dari pencari pakkat di Simarpinggan, kecamatan Angkola Selatan, Tapanuli Selatan (Tapsel). Ada dua jenis pakkat yang dijual yaitu pakkat raja atau rotan muda dari jenis maldo atau bahan baku yang dijadikan sebagai tiang kursi rotan. Sedangkan pakkat yang kecil-kecil itu diperoleh dari batang muda rotan biasa. (Pendapat Penulis)

Bagi anda yang kurang selera makan, maka makan pakkat adalah solusi yang tepat. Jadi tidak heran bila di bulan Ramadhan seperti sekarang ini banyak pakkat diminati warga masyarakat Kota Padangsidimpuan. :)

Related Posts

Related Posts

6 comments

  1. saya suka pakat...
    saya penggemar pakat

    ReplyDelete
  2. Ya Allah, jadi keinget Alm. bapak.
    dia suka sekali pakkat. Padahal orang melayu, hihihi

    Sementara suami awak yang Mandailing gak pernah pula ngajak makan pakkat. Toge panyabungan aja dia gak ngenalin, hihihihi

    ReplyDelete
  3. Belum pernah makan
    Jadi penasaran karena kata-kata kalau gak selera makan, makan Pakkat jadi solusi.

    Kalau kami orang Melayu, kalau lagi gak selera makan, makan pake asam durian, alias durian dan cabe merah digiling pake garam aja..
    Gak selera jadi nambah-nambah 😆

    ReplyDelete
  4. Huaaaa iyaaa kalo lg ngumpul sodara2 gtu pd makan pakkat. Tp gak begitu suka wkwkwk

    ReplyDelete
  5. Aku nggak suka, pait... Tapi suamiku yg dari sidempuan juga suka cari pakkat klo bulan puasa. Untung di binjai ada dijual.

    ReplyDelete
  6. Wohoo setau aq pait dan kelar ya rasanya,, apa kira2 olahan yg pas untuk pakat ini,, di gulai apa makan gt aja

    ReplyDelete