![]() |
Becak Vespa cuma ada di Padangsidimpuan |
Sidimpuan, itulah namanya lebih dikenal. Kota ini dulunya adalah ibu kota Kab. Tapanuli Selatan (Tapsel). Tapi kini semenjak dimekarkan dari Tapsel tahun 2001, Sidimpuan sekaranag dipimpin seorang Walikota. Sidimpuan juga dijuluki Kota Wisata Buah Salak, karena hasil salak dari Tapsel paling banyak dijajakan di sini. Kota ini terletak di jalur strategis menghubungkan ke Sibolga dan Bukit tinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Padangsidimpuan adalah kota sejuk karena dikelilingi gugusan Bukit Barisan serta Gunung Lubuk Raya. Sekalipun ada terik matahari, namun udara tetap berhembus dengan sejuknya.
Uniknya, tranportasi umum yang paling utama di Sidimpuan ini adalah becak Vespa. Becak motor di berbagai kota Indonesia biasanya menggunakan motor bebek atau skuter. Tapi di Padangsimpuan, Vespa jadul lah yang menggerakkan becak.
Bentuk becaknya juga menarik. Tempat duduk untuk mengangkut penumpangnya dari depan mirip dengan bagian depan bus. Depannya berkaca bening membentuk cekung, penumpangnya naik dari samping kiri.
Tempat duduknya tidak terlalu besar. Sehingga dapat dipastikan, jika penumpangnya berbadan bongsor maka becak ini hanya cukup ditumpangi satu orang saja.
Bagaimana tak disebut becak Vespa jadul. Karena seluruh becak yang diperkirakan lebih dari 1.000 unit itu dijamin keluaran tahun era 70-an. Umumnya becak Vespa ini keluaran pada tahun 1973 ada juga tahun 1970 dengan seri Vespa sprint.
Walau Vespa zaman baholak alias jadul, tapi becak ini masih tetap dipertahankan. Sekalipun sudah banyak motor keluaran terbaru dengan mesin yang lebih canggih lagi, hal itu tidak mempengaruhi para pemilik becak untuk mengubahnya. Vespa jadul tetap dipertahankan sebagai ciri khas kota Padangsidimpuan.
Padahal, sejumlah kota lainnya yang berdekatan dengan Sidimpuan, model becak yang sama sudah diganti dengan sepeda motor keluaran baru yang biasa dipakai para pria. Ciri khas becak Vespa tetap dipertahankan walau sudah banyak sepeda motor yang lebih keren lagi untuk dijadikan becak.
Becak Vespa ini paling gampang ditemui di penjuru kota Sidimpuan. Hampir di setiap persimpangan jalan yang ramai, para abang becak ada mangkal di sana. Suara knalpotnya pun sudah dirombak yang sedikit unik. Suara bising Vespa ini menjadi daya tarik tersendiri bila berkunjung ke sini.
Becak Vespa ini akan mengantarkan anda sesuai dengan tujuan. Jangan khawatir, abang becak di sana sangat jarang sekali mau memainkan harga ongkos. Mereka tidak akan mengakalin calon penumpangnya walau baru pertama kali datang ke Sidimpuan.
Mereka akan tahu jika anda adalah baru berkunjung, terutama jika calon penumpang berbahasa Indonesia. Karena kesehariannya, masyarakat di kota itu menggunakan bahasa Mandailing. Begitupun, mereka tentunya bisa diajak berdialog dengan bahasa Indonesia.
“Jujur atau tidak itu tergantung orangnya. Tapi kami sebagai tukang becak, hanya akan menanyakan alamat yang mau dituju, setelah itu kami sebutkan ongkosnya. Bisa ditawar kok, ujar saif .
Walau becak Vespa ini tahun rendah, tetapi tetap gesit untuk berkeliling kota yang lokasinya berbukit-bukit. Pelan tapi pasti, becak Vespa ini bisa mendaki tanjakan untuk mengantarkan penumpangnya. Karena memang Sidimpuan kondisi kotanya tidak datar, tapi berbukit-bukit.
Becak Vespa ini paling gampang ditemui di penjuru kota Sidimpuan. Hampir di setiap persimpangan jalan yang ramai, para abang becak ada mangkal di sana. Suara knalpotnya pun sudah dirombak yang sedikit unik. Suara bising Vespa ini menjadi daya tarik tersendiri bila berkunjung ke sini.
Becak Vespa ini akan mengantarkan anda sesuai dengan tujuan. Jangan khawatir, abang becak di sana sangat jarang sekali mau memainkan harga ongkos. Mereka tidak akan mengakalin calon penumpangnya walau baru pertama kali datang ke Sidimpuan.
Mereka akan tahu jika anda adalah baru berkunjung, terutama jika calon penumpang berbahasa Indonesia. Karena kesehariannya, masyarakat di kota itu menggunakan bahasa Mandailing. Begitupun, mereka tentunya bisa diajak berdialog dengan bahasa Indonesia.
“Jujur atau tidak itu tergantung orangnya. Tapi kami sebagai tukang becak, hanya akan menanyakan alamat yang mau dituju, setelah itu kami sebutkan ongkosnya. Bisa ditawar kok, ujar saif .
![]() |
Becak Vespa Hanya Ada di Padangsidimpuan (Sumber: Edorivalda Pane) |
Jadi teringat pas ke sana, di depan pasar sagumpal bonang, rame becak vespa ini..
ReplyDeleteNice sharing
ReplyDeleteentah kenapa, klo naik becak ini, awak kek mo tegolek aja di dalamnya... hihihihihi
ReplyDeleteSudah lama tak naik becak mesin. Baca tulisan dan liat videonya, jadi lumayan modern ya bang... Jadi daya tarik sendiri kalau drivernya tidak membohongi penumpang. Keren
ReplyDeletekeren ya bang... unik. Bisa dijadikan daya tarik buat wisatawan lokal maupun internasional.
ReplyDeleteIni merupakan ciri khas kota tersebut mudah2N bisa dilestarikan dan awet vespa nya sampai anak cucu nanti.
ReplyDeleteKakak udah pernah naik ni dek pas jenjalan ke pasar sagumpal bonang...unik dan imut ya becaknya.
ReplyDeleteKeren-keren betor modif sumut ini. Bisa saingan sama betor siantar
ReplyDeleteBaru tahu nih, biasanya Betor ya pakai motor biasa, mirip di Siantar ya, betor dengan motor gedenya. Mantap, tiap daerah punya ciri khas betornya
ReplyDeletekeren banget ya. Mila baru tau ada transportasi inovasi seperti ini.
ReplyDeleteasli wajib viral sih model begini. dulu biasanya pake motor bebek ya. ternyata ada juga yang pake vespa. lebih matching vespa sih cuma cari bensin campurnya aja yang ribet hehe
ReplyDeleteInget banget kalo tiap naek vespa becak harus sabar dengan suara knalpotnya karena pasti guede banget wkwkwk. Tapi, waktu kecil malah suka kalo diajak keliling naik vespa becak ini. Emang yang paling mudah dicari sih dimana-mana pasti ada dan harganya juga gak terlalu mahal. Tapi, meskipun harganya gak mahal-mahal banget kadang masih aja naik vespa becak ramean sampe ada yang duduk di lantai becaknya biar muat dan satu lagi di belakang tukangnya 🤣
ReplyDeleteDari kecil sering ke Padangsidimpuan tapi sampai sekarangpun belum pernah naik becaknya. Semoga kapan2 bisa kesampaian naik becak ini. Seru kayaknya Hehe
ReplyDeleteWah pas ke padangsidimpuan cuma lewat aja kak, coba kalau stay lebih lama ya bisa nyobain tuh
ReplyDeleteDilema.. Pas mau kepasar naik becak harga mahal tapi pen bantu orang2 tua, mau pakai becak vespa ngga enak sama kang becak manual.
ReplyDelete